aq maklum dan sangat paham jika memang ada buliran air mata yang harus atau mungkin terpksa ia jatuhkan.. tapi untuk sebuah senyuman? aq masih perlu ribuan alasan atau mungkin kebohongan untuk bisa menyebutnya sebagai senyum kebahagiaan. entah hati dan logika yg belum sampai pada taraf penerimaan hidup yang sesungguhnya, entah hati kapas atau baja yang terbalut dalam raganya yang sudah mulai rent a yang aku tau, tatapannya sendu menyampaikan kelembutan, kasih syg, keteduhan, pengorbanan, dan ketulusan yang tak terbilang adapula keteguhan hati yang benar" tak sembarang bisa dirobohkan meski jelas, ada guratan retak diberbagai sisinya andai saja pemiliknya bukan dia, mungkin sudah pecah berserakan bahkan mungkin memecahkan harapan pada hati dibawah naungannya..