jika langit kanvas cinta pantas saja aku menatap mentari fajar dengan gemetar entah terpesona, entah terkesima lalu waktu menyeretnya semakin tinggi semakin panas meradang lalu aku jengah berharap ia segera menghilang namun entah, ketika awan hitam menyelimuti sinarnya aku kehilangan tanpa sadar , rintik hujan perlahaan turun jatuh satu persatu menyampaikan cinta dalam tiap tetesnya semakin deras, semakin ramai, semakin tak ingin rintiknya berakhir aku tau rintiknya gaduh, tapi bagiku itu teduh dan itu merdu tapi lagi-lagi tentang waktu hujan tak akan terus jatuh kala rintiknya mereda meninggalkan basah dan tinggal dingin yang tersisa terus terang aku resah aku menunggu barangkali ia turun kembali atau mentari akan menghapus jejaknya atau justru pelangi yang akan menawarkan indahnya
Suka kata, sayang buku, cinta DIA