jika langit kanvas cinta
pantas saja aku menatap mentari fajar dengan gemetar
entah terpesona, entah terkesima
lalu waktu menyeretnya semakin tinggi
semakin panas meradang
lalu aku jengah
berharap ia segera menghilang
namun entah,
ketika awan hitam menyelimuti sinarnya
aku kehilangan
tanpa sadar ,
rintik hujan perlahaan turun
jatuh satu persatu
menyampaikan cinta dalam tiap tetesnya
semakin deras,
semakin ramai,
semakin tak ingin rintiknya berakhir
aku tau rintiknya gaduh,
tapi bagiku itu teduh
dan itu merdu
tapi lagi-lagi tentang waktu
hujan tak akan terus jatuh
kala rintiknya mereda
meninggalkan basah
dan tinggal dingin yang tersisa
terus terang aku resah
aku menunggu
barangkali ia turun kembali
atau mentari akan menghapus jejaknya
atau justru pelangi yang akan menawarkan indahnya
pantas saja aku menatap mentari fajar dengan gemetar
entah terpesona, entah terkesima
lalu waktu menyeretnya semakin tinggi
semakin panas meradang
lalu aku jengah
berharap ia segera menghilang
namun entah,
ketika awan hitam menyelimuti sinarnya
aku kehilangan
tanpa sadar ,
rintik hujan perlahaan turun
jatuh satu persatu
menyampaikan cinta dalam tiap tetesnya
semakin deras,
semakin ramai,
semakin tak ingin rintiknya berakhir
aku tau rintiknya gaduh,
tapi bagiku itu teduh
dan itu merdu
tapi lagi-lagi tentang waktu
hujan tak akan terus jatuh
kala rintiknya mereda
meninggalkan basah
dan tinggal dingin yang tersisa
terus terang aku resah
aku menunggu
barangkali ia turun kembali
atau mentari akan menghapus jejaknya
atau justru pelangi yang akan menawarkan indahnya
Komentar
Posting Komentar