Mentari meninggi. Senja mulai menyombongkan diri. Langit jingga mulai jadi sorotan tiap pasang mata di bumi. Dua manusia dalam sepetak kamar kostan menjadi pengecualian kali ini. Tak tampak ketertarikan mereka pada langit senja. Lamunan tentang kehidupan yang mereka jalani lebih menarik untuk diperhatikan saat ini. **** Mungkin sudah sekitar lima belas menit kami berjalan kaki. Kami baru menyudahi aktivitas memenuhi rasa dahaga akan ilmu di ruang kuliah. Tsaaah... Tampaknya begitu. Tapi, perjalanan pulang cukup membuat kami kembali dahaga. Dahaga dalam makna sebenarnya. “Buruan buka pintunya, Fi” Aku berkata sedikit memaksa. Sungguh, kerongkongan ini rindu sejumlah air untuk mengalir di dalamnya. “Sabar, Ntan. Ini juga lagi nyari kuncinya.” Rofi menjawab dengan mata dan tangan terfokus pada ransel yang sedang digendongnya di dada. Sebuah kunci menjadi target pencarian di dalam tasnya. Rofi tersenyum setelah kunci yang dicari tersentuh oleh jemarinya. “Ini dia!” Aku sud
Suka kata, sayang buku, cinta DIA