Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

sudah kucari dan tak ada

aku sudah mencari, tapi tak ada... tak ada mata yang berbinar, tak ada tatapan besinar, logika sudah berkata, semua masih dalam batas kewajaran, duhai perasaan, kenapa memilih menghempaskan diri pada keadaan yang sama yang indah itu hanya dalam sudut pandangmu saja, tatapannya masih sama, kenapa mencari diri sendiri dalam mata orang lain. kau tak lihat, sudah ada sebuah nama didalam sana. dan itu bukan kau!

Hati yang Ditinggal

sampai getir perih ini belum sirna sempurna, justru datang calon perih yang baru tiba dengan sebuah tawa kebahagiaan, kemudian menerbangkan sejuta angan menembus awan, tapi atmosfir, akan selalu membakar yang melaluinya. seperti itukah selalu? kau mana tau dampak bagi hati yang aku punya kau hanya bertingkah seperti seharusnya begitu katamu tapi aku. hatiku tak cukup kuat menerima 'keseharusan' itu dampaknya butuh pertangguung jawaban jika tidak, maka lagi-lagi, ini menjadi hati yang ditinggal

katanya

katanya, medirikan pagar pelindung hati tapi saat ada yang berusaha mencuri pintunya malah dibuka selebar-lebarnya katanya, hatinya belum ingin diisi, ttapi bahkan saat tengah kosong hatinya justru penuh dengan asa dan rasa yang tak pasti katanya, hati pandai memilih tapi menyingkirkan sebuah nama pun merasa perih hey pemilik hati, senyum tak selalu harapan baik tak selalu sayang perhatian pun tak selalu cinta diberi senyum kau terpana, ada yang bersikap baik kau terkesima, apalagi ada yang begitu perhatian bahkan kau membunuh logika katanya, tak mau terluka tapi hati saja tak bisa dijaga
membenci atau menyayangi? pernahkah terfikir olehmu? ketika kau tak mampu memutuskan sesuatu sementara kau diberikan dua pilihan yang keduanya adalah hal yang bertolak belakang lalu kau bukan memilih membenci "atau" menyayangi tapi justru membenci "dan" menyayangi.. kau tak pernah paham kenapa memilih keduanya yang kau tau hanya keharusan untuk memilih keduanya kau membenci, karena kau tau ada luka yang menyayat hati kau menyayangi, karena takdir mengalirkan perasaan itu dalam hati tapi lagi-lagi, kedua hal bertolak belakang yang dipaksakan seiring sejalan sama halnya menumbuhkan sebuah konflik dan itu sakit!!!