sampai getir perih ini belum sirna sempurna,
justru datang calon perih yang baru
tiba dengan sebuah tawa kebahagiaan,
kemudian menerbangkan sejuta angan
menembus awan,
tapi atmosfir,
akan selalu membakar yang melaluinya.
seperti itukah selalu?
kau mana tau dampak bagi hati yang aku punya
kau hanya bertingkah seperti seharusnya
begitu katamu
tapi aku.
hatiku tak cukup kuat menerima 'keseharusan' itu
dampaknya butuh pertangguung jawaban
jika tidak,
maka lagi-lagi,
ini menjadi hati yang ditinggal
justru datang calon perih yang baru
tiba dengan sebuah tawa kebahagiaan,
kemudian menerbangkan sejuta angan
menembus awan,
tapi atmosfir,
akan selalu membakar yang melaluinya.
seperti itukah selalu?
kau mana tau dampak bagi hati yang aku punya
kau hanya bertingkah seperti seharusnya
begitu katamu
tapi aku.
hatiku tak cukup kuat menerima 'keseharusan' itu
dampaknya butuh pertangguung jawaban
jika tidak,
maka lagi-lagi,
ini menjadi hati yang ditinggal
Komentar
Posting Komentar