Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

[Resensi Novel Pergi- Tere Liye] Tauke Besar, Kemana akan Pergi?

  Judul         : Pergi Penulis       :  Tere Liye Penerbit      : Republika Penerbit Cetakan I    :April, 2018 Tebal buku  : iv+455 halaman “Berangkat, Edwin. Kita harus tiba di Hong Kong malam ini. Aku ada urusan dengan Master Dragon yang belum selesai.” Bagi kalian yang pernah membaca novel Pulang karya Tere Liye terbitan tahun 2015 lalu, tentu tak asing dengan kalimat di atas. Sebaris kalimat penutup yang berhasil membuat pembaca mengkhatamkan novel tersebut dengan otomatis mengeluh “Yah, endingnya gantung!”. Sepertinya, melalui kalimat itu, sang penulis sengaja menciptakan tanda tanya besar di kepala pembaca, untuk kemudian dibuat penasaran, harap-harap cemas menantikan ada atau tidak sekuelnya di kemudian   hari, sekadar menjawab satu pertanyaan yang pasti muncul saat aktivitas membaca terpaksa berakhir:  “ apa kepentingan Bujang menemui Master Dragon di Hong kong? ”. Dan pada April 2018, pertanyaan itu akhirnya akan dijawab. Setelah sebelumnya sempat

(Review) Nikmati Jalani Syukuri: Kacamata Hidup Berlensa Syukur

Judul Buku       : Jalani, Nikmati, Syukuri Penulis                : Dwi Suwiknyo Penerbit              : Noktah Cetakan I            : Yogyakarta, 2018 Tebal buku          : 260 halaman Genre.                  : motivasi (religi & spiritual) " Ada tiga tingkatan fungsi dari sebuah buku menurut Tere Liye: pertama, Menghibur dan Menemani.  Kedua, memberikan manfaat. Ketiga, Menginspirasi. Dan tahukah kamu rahasianya, Ketika sebuah buku diniatkan untuk yang pertama dan dirasakan ketulusannya oleh pembaca, maka buku itu secara tidak langsung sudah mencapai tingkatan kedua dan ketiga. " Dengan sengaja saya awali review buku kali ini dengan mengutip hasil seminar kepenulisan di sebuah perguruan tinggi yang pernah saya ikuti. Ya, saya memang tidak sedang mereview bukunya Tere Liye juga kalimat pembuka review ini bukan hasil mengutip dari buku yang direview. Tapi sengaja saya gunakan untuk menggambarkan bahwa sebuah buku yang lahir dari pemikiran Dwi suwiknyo kali