sumber gambar : http://rochenry-ochen.tumblr.com/post/120359697489/di-sebuah-persimpangan |
Apakah aku yang terlalu terampil menampakkan raut wajah menyalahkan, hingga berat untukmu melangkah kemari?
atau, rupanya aku hanya diabaikan karena ketakpahamanmu sama sekali pada kecewaku?
Bila opsi kedua, maka dengan sangat berterimakasih aku mundur dari kehidupanmu.
Adalah sebuah kesia-siaan jika aku memilih bertahan.
Bukankah jelas, aku menjadi yang tak penting?
Aku mana betah untuk duduk berlama-lama diatas pengabaian
Lalu kemudian mari perkenankan diri kita melangkah bebas pada jalan masing-masing.
Kau, baik-baiklah pada apa yang kusebut mengecewakan
Tunjukkan padaku, suatu hari, bila kecewaku memanglah keliru.
Lalu aku,
Biar kuurus kesalahanku: telah begitu yakin pada keteguhanmu
Yang pada akhirnya, aku mendapati pertahananmu runtuh.
Bukankah mulanya memang kita punya jalan cerita masing-masing?
Maka harusnya aku tak perlu khawatir ketika pada akhirnya kita memang harus masing-masing
Kau, baik-baiklah pada apa yang kusebut mengecewakan
Tunjukkan padaku, suatu hari, bila kecewaku memanglah keliru.
Lalu aku,
Biar kuurus kesalahanku: telah begitu yakin pada keteguhanmu
Yang pada akhirnya, aku mendapati pertahananmu runtuh.
Bukankah mulanya memang kita punya jalan cerita masing-masing?
Maka harusnya aku tak perlu khawatir ketika pada akhirnya kita memang harus masing-masing
Komentar
Posting Komentar