Katanya, Aku cuma butuh waktu untuk lupa betapa bising dan menyejukkannya kamu ketika itu, hujan.
Dalam rintikmu yang semakin menyerbu, aku butuh menepi.
Ya, tenggelam dalam episodemu yang semakin deras adalah kesadaran soal sakitnya disapa olehmu.
Derasmu menghujam tanpa ampun.
Rintikmu berubah jadi sembilu.
Dinginmu semakin menusuk.
Aku mundur, dengan sisa kuyup yang tak bisa begitu saja lenyap hanya dengan menyingkir darimu.
Lagi, biar kuurus sisa-sisa cerita yang terselip dalam rintikmu yang kini hinggap dan menetap di ragaku,
Membiarkan basahnya mengering.
Entah karena bulirannya runtuh oleh gravitasi, atau menguap oleh matahari.
Hanya saja, aku butuh waktu...
Komentar
Posting Komentar