Langsung ke konten utama

Meski Ingin, Tetap Saja Tak Mungkin

Hari ini, hari kedua Writing Challenge-nya Kampus Fiksi. Aku ingin jujur sama kalian, kalau tema kedua ini sempat bikin aku tak mau ikut #7DaysKF. Alasannya sederhana: aku tidak suka binatang. Tapi alangkah lemahnya diriku jika harus batal menulis hanya karena aku tidak mungkin melakukannya dalam dunia nyata. Hey, bukankah sesekali, menulis juga butuh imajinasi? Dan dalam imajinasi, bukankah kita bebas melakukan apapun tanpa perlu terkungkung ketidakmungkinan? Tanpa imajinasi, mana mungkin cerita Harry Potter, Narnia, Doraemon, dan segenap cerita ngayal itu bertebaran di muka bumi, bahkan digandrungi berjuta umat manusia? So, aku tidak mau tergolong manusia lemah yang tidak mampu sedikit menghayal untuk memelihara beberapa jenis binatang.

Ohya, kategori rasa tidak sukaku pada binatang juga tak bisa ditafsirkan sebagai kebencian. Aku tidak suka, bukan berarti, ketika melihat binatang aku akan nyinyirin dia, atau bahkan membunuhnya. Tidak. Rasa tidak sukaku tergolong wajar dan tidak berlebihan kok. Kan, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik? Apasih.. 

Hahaha, tapi serius. 'Tidak suka binatang' yang kumaksud adalah tidak suka jika binatang tersebut dijadikan peliharaan. Bahkan binatang peliharaan lucu yang paling lumrah seperti kucing misalnya, aku tetap tidak mau. Aku suka melihat binatang-binatang lucu. tapi tidak untuk memeliharanya. Kecuali, jika ada jenis binatang yang sebanyak apapun kuberi makan, ia tidak akan buang air besar, mungkin akan kupikirkan ulang.. Bhahaha, jadi sebenarnya gaess, itulah alasanku tidak suka pelihara binatang. Sebab binatang adalah mahluk hidup, maka sudah fitrahnya untuk membuang kotoran hasil cerna makanan yang masuk ke tubuhnya. Dan sebagai binatang, tentunya bukan perkara mudah membuatnya sebersih dan sepemalu manusia saat buang kotoran. hihi..

But, tantangan adalah tantangan. Imajinasi adalah imajinasi. Persetan soal kemustahilan. Kali ini tetap akan kutulis jenis binatang yang sejujurnya sangat ingin kupelihara jika saja,,,, ah sudahlah, Kalian pasti paham. 

1. Burung Merpati Kipas
Mengenai alasannya, ada tiga hal: Warna bulunya putih,  ekornya lucu, dan buatku, burung merpati identik sama hal-hal bernuansa romantis. Eaaa, dan entah kenapa keberadaan burung merpati itu mengingatkanku pada video klip lagunya agnes monica yang berjudul seputih hati, jadi teringat sinetron pernikahan dini. haha... tapi aku juga tak paham kenapa seolah-olah keyword ingatan tentang video klip itu adalah merpati kipas. Itu semua terjadi begitu saja. 


2. Burung Merak Putih
Lagi-lagi, alasannya karena warnanya putih dan ekornya cantik. Merak bagiku adalah jenis binatang yang memiliki citra diri mewah. Mungkin, kalau dianalogikan kehidupan manusia, merak itu ibarat kaum konglomerat yang bisa beli berbagai jenis perhiasan untuk dipasang ditubuhnya. Mm, tapi sebenarnya merak putih tidak se'bling-bling' merak lainnya. Justru disitu letak sukaku sama jenis burung ini, ia berkelas dengan tampilan polos putihnya. tsaaahh.. 


3. Panda
Mayoritas anak perempuan pasti punya koleksi teddy bear di rumahnya. Dan teddy bear yang ukurannya sebesar tubuh kita sendiri adalah boneka yang paling nyaman untuk dipeluk. Dan Panda adalah binatang, yang dalam versi nyata, satu kelas dengan teddy bear atau termasuk jenis beruang. Meskipun dalam versi nyata, beruang tidak semenggemaskan versi bonekanya, bahkan sebenarnya menyeramkan. Tetap saja menyenangkan berandai-andai punya peliharaan selucu boneka teddy bear. Nah, mengenai kenapa Panda? Karena.... selain warna putihnya, jenis makanan Panda juga relatif aman bagiku sebagai manusia. Gaess, paling tidak, ia tidak tertarik daging. Maka saat memeliharanya, tidak perlu khawatir tubuh ini akan dikunyahnya sampai habis.


4. Lumba-lumba
Siapapun tahu betapa menggemaskannya Lumba-lumba saat beratraksi di tempat wisata yang menawarkan pertunjukan binatang. Maka akan sangat wajar jika Lumba-lumba masuk dalam list binatang yang ingin kupelihara. Selain lucu, lumba-lumba identik sebagai jenis mahluk air yang cerdas. Wiiih, kalau bisa memelihara mahluk cerdas, berlipat-lipatlah kebanggaanku. Bayangkan, betapa cerdasnya guru yang mengajar anak cerdas? hahaha


5. Kura-kura
Sebenarnya, binatang jenis kelima ini, tidak tahu kenapa menjadi wajib kupilih dalam list binatang yang ingin kupelihara. Dulu, aku punya seorang teman yang pelihara kura-kura. Kebetulan kami teman baik. Aku suka mendengarkan ia bercerita soal betapa menyenangkannya punya peliharaan kura-kura. Mulai dari caranya memberu nama-nama yang kebarat-baratan pada setiap kura-kura yang ia punya, sampai sedihnya ia yang mendapati kura-kuranya hilang atau mati. Pokoknya, setiap ia bercerita, sukses membuatku envy untuk punya peliharaan yang sama. Dan karena ia sudah pindah kota, aku tak pernah lagi mendengarkan cerita apapun darinya.Hiks, syediiihh. Kurasa, kalau kupelihara binatang satu ini, aku bisa sedikit bernostalgia. Loh? bapernyaa.... hahaha


Nah, sudah lima binatang. Kau tahu, aku mikir keras agar bisa memilih lima jenis binatang untuk kutuliskan sesuai tema hari ini. Bagaimanapun, aku tidak punya satu pun jenis alternatif binatang untuk bersedia kupelihara. Maka kutegaskan sekali lagi, bahwa tulisan ini hanya fiktif belaka. Kalaupun kau adalah penggemar rahasiaku yang mungkin ingin memberi hadiah untukku, jangan sekali-kali kepikiran untuk mencari lima jenis binatang ini sebagai alternatifnya. (yaAllah, pedenya, Tan) Serius, aku tidak akan sebahagia itu diberi hadiah lima binatang ini. 

Lagipula, mana mungkin kupelihara jenis burung. Aku tidak akan suka kemampuannya terbang yang sangat memungkinkan untuk buang kotoran dimana-mana. Juga empat dari lima jenis hewan di atas termasuk hewan yang dilindungi. Aku tidak akan memperbesar peluang kepunahannya dengan membiarkannya mati ditanganku karena ketidakbecusanku dalam memelihara binatang. Untuk jenis panda, percayalah, aku tak akan setegar itu mencarikannya bambu sebagai makanan. Dan mengenai lumba-lumba, aku tak punya tempat seminimal-minimalnya berupa kolam untuk dijadikan habitatnya, apalagi lautan. Maka, sungguh, tidak akan mungkin kupelihara hewan-hewan di atas. Kecuali kura-kura, mungkin bisa. Tapi Gaess, aku tak ingin baper. 

Okayy, selesai sudah tantangan hari ini. Tunggu tulisanku di hari berikutnya, ya? Oh ya, kalau belum kenal denganku, bisa intip tulisanku di hari pertama ya. Ini linknya: http://tulisanintan.blogspot.co.id/2017/06/yang-lumrah-namun-spesial-meski-tidak.html . Bye-bye...


#WritingChallenge
#Day2
#7DaysKF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Novel Pergi- Tere Liye] Tauke Besar, Kemana akan Pergi?

  Judul         : Pergi Penulis       :  Tere Liye Penerbit      : Republika Penerbit Cetakan I    :April, 2018 Tebal buku  : iv+455 halaman “Berangkat, Edwin. Kita harus tiba di Hong Kong malam ini. Aku ada urusan dengan Master Dragon yang belum selesai.” Bagi kalian yang pernah membaca novel Pulang karya Tere Liye terbitan tahun 2015 lalu, tentu tak asing dengan kalimat di atas. Sebaris kalimat penutup yang berhasil membuat pembaca mengkhatamkan novel tersebut dengan otomatis mengeluh “Yah, endingnya gantung!”. Sepertinya, melalui kalimat itu, sang penulis sengaja menciptakan tanda tanya besar di kepala pembaca, untuk kemudian dibuat penasaran, harap-harap cemas menantikan ada atau tidak sekuelnya di kemudian   hari, sekadar menjawab satu pertanyaan yang pasti muncul saat aktivitas membaca terpaksa berakhir:  “ apa kepentingan Bujang menemui Master Dragon di Hong kong? ”. Dan pada April 2018, pertanyaan itu akhirnya akan dijawab. Setelah sebelumnya sempat

Miss Keriting dan Masa Lalunya

Judul Buku: Selena dan Nebula Penulis: Tere Liye Co-author: Diena Yashinta Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: Cetakan pertama 2020 S-E-L-E-N-A.  Selena lahir di distrik sabit enam, Sebuah perkampungan yang padat, kumuh, dan tertinggal di klan Bulan. Ia terlahir dari orang tua yang miskin. Malangnya lagi, pada usia empat belas tahun ayah Selena meninggal dunia. Lalu menyusul ibunya yang wafat pada tahun berikutnya. Selena resmi menjadi gadis yatim piatu pada usia lima belas tahun. Dari surat wasiat terakhir yang ditulis sang ibu, Selena mengetahui bahwa ia masih punya keluarga di kota Tishri yang berjarak dua ratus kilometer dari tempat tinggalnya. Namanya paman Raf, adik dari sang ibu, pemilik salah satu kantor pekerja konstruksi di kota Tishri. Keseharian keluarga Raf mengerjakan proyek-proyek pembangunan di kota Tishri dan keinginan Selena balas jasa karena hidup menumpang, mengharuskannya untuk turut terlibat dalam pekerjaan konstruksi m

Matahari: Perjalanan Tanpa Misi

Judul Novel         : Matahari Penulis                : Tere Liye Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama Cetakan I            : Juli 2016 Cetakan II            : Agustus 2016 ISBN                    : 978-602-03-3211-6 Tebal buku          : 400 halaman Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orang tuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doctor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya. Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir. Ali sendiri punya rahasia kecil.Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan. Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adal