Langsung ke konten utama

Yang Lumrah, (namun) Spesial, (meski) Tidak (begitu) Menarik

Selamat hari minggu, teman-teman.

Menjawab tantangan menulis #7daysKF hari pertama, dengan tema yang pas banget untuk dilakukan dalam setiap perjumpaan pertama (tsaah) : perkenalan diri, izinkan aku untuk turut serta menuliskannya.

Namaku Intan Puspita Sari. Nama yang lumrah, bukan? Atau bahasa kasarnya pasaran. Ya, aku tidak bisa menyanggah bahwa namaku mungkin tidak seunik atau sespesial itu. Tapi percayalah, apa-apa yang sudah kutempuh selama menjalani hidupku sebagai seorang Intan sampai hari ini, sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan seberapa spesial nama pasaran itu buatku sendiri. Apasih.. Haha

Aku lahir sebagai anak ke enam dari delapan bersaudara. Tidak perlu shock mendengar jumlah anggota sebanyak itu di saat pemerintah gencar meneriakkan program keluarga berencana. Katakanlah, keluargaku tidak termasuk yang mengikuti program itu. Well, sebagai anak yang lahir dalam keluarga besar, salah satu keuntungan yang paling aku rasakan adalah bagaimana caraku belajar memaklumi perbedaan. Bayangkan, saat hari ini semua orang serba cekcok mempermasalahkan keberagaman negeri ini, aku yang sejak lahir sudah disuguhi keberagaman dari lima kakak di atasku, cuma bisa senyum. Perbedaan bukan hal baru buatku. Hanya perlu mengingat bahwa kita adalah keluarga, niscaya luruhlah semua pertikaian itu. Ah, kok jadi serius? Haha..

Okey, lanjut perkenalannya. Aku lahir di sebuah kota kecil di sumatera selatan: Baturaja. Tepat di peringatan hari kebangkitan nasional di tahun 1996. Duhh, hari lahirku saja sudah seserius itu ya? Btw,   Meski lahir di sumatera selatan, saat menulis ini, aku sedang berada di provinsi tetangga. Yupp, Lampung. Kebetulan sudah hampir empat tahun ini aku menyandang status sebagai mahasiswa di salah satu universitas negeri yang ada di Lampung. Jurusanku? Pendidikan fisika. Yaa, di tahun ke empat ini aku sedang sibuk menyiapkan diri meraih gelar sebagai sarjana pendidikan fisika. Calon guru loh ini. Calon pendidik anak bangsa. Calon pendidik putra-putrimu, eh.. Haha. Hobiku baca novel dan nulis random kayak gini. Jadi, setelah kusebutkan tanggal lahir dan kesukaanku tadi, sudah kepikiran kan mau ngasih apa pas aku ultah nanti? Loh?

Hmm, apalagi ya? Ohya, aku juga pernah menjadi bagian dari #KF loh. Aku angkatan 18, angkatan yang dibilang paling rajin. Hmm, Kayaknya cukup itu perkenalan diriku. Sejujurnya, tidak ada yang begitu menarik untuk kuberitahu padamu soal siapa aku. Tapi kalaupun kalian tetap ingin ngobrol denganku, sila follow beberapa akun medsosku di bawah ini:
Twitter: @i_pe_es
Instagram: @i_pe_es
Facebook: intan pusspiita saarii
Email: intanpsari.fis13@gmail.com

Happy sunday!!
#Day1
#7DaysKF
#WritingChallenge

Komentar

  1. Hai mba intan 😆 wah keren ternyata pernah masuk KF, jadi pengen sharing2 tentang kepenulisan juga nih
    Oh iya, baca dan review tulisan saya juga yaa http://kairistory96.blogspot.co.id/2017/06/whos-kairi.html
    Makasiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai juga mba kairi, boleh2 kalo mau sharing. hehe... makasih udah mau mampir... :) nanti gantian saya deh yang mampir.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Novel Pergi- Tere Liye] Tauke Besar, Kemana akan Pergi?

  Judul         : Pergi Penulis       :  Tere Liye Penerbit      : Republika Penerbit Cetakan I    :April, 2018 Tebal buku  : iv+455 halaman “Berangkat, Edwin. Kita harus tiba di Hong Kong malam ini. Aku ada urusan dengan Master Dragon yang belum selesai.” Bagi kalian yang pernah membaca novel Pulang karya Tere Liye terbitan tahun 2015 lalu, tentu tak asing dengan kalimat di atas. Sebaris kalimat penutup yang berhasil membuat pembaca mengkhatamkan novel tersebut dengan otomatis mengeluh “Yah, endingnya gantung!”. Sepertinya, melalui kalimat itu, sang penulis sengaja menciptakan tanda tanya besar di kepala pembaca, untuk kemudian dibuat penasaran, harap-harap cemas menantikan ada atau tidak sekuelnya di kemudian   hari, sekadar menjawab satu pertanyaan yang pasti muncul saat aktivitas membaca terpaksa berakhir:  “ apa kepentingan Bujang menemui Master Dragon di Hong kong? ”. Dan pada April 2018, pertanyaan itu akhirnya akan dijawab. Setelah sebelumnya sempat

Miss Keriting dan Masa Lalunya

Judul Buku: Selena dan Nebula Penulis: Tere Liye Co-author: Diena Yashinta Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: Cetakan pertama 2020 S-E-L-E-N-A.  Selena lahir di distrik sabit enam, Sebuah perkampungan yang padat, kumuh, dan tertinggal di klan Bulan. Ia terlahir dari orang tua yang miskin. Malangnya lagi, pada usia empat belas tahun ayah Selena meninggal dunia. Lalu menyusul ibunya yang wafat pada tahun berikutnya. Selena resmi menjadi gadis yatim piatu pada usia lima belas tahun. Dari surat wasiat terakhir yang ditulis sang ibu, Selena mengetahui bahwa ia masih punya keluarga di kota Tishri yang berjarak dua ratus kilometer dari tempat tinggalnya. Namanya paman Raf, adik dari sang ibu, pemilik salah satu kantor pekerja konstruksi di kota Tishri. Keseharian keluarga Raf mengerjakan proyek-proyek pembangunan di kota Tishri dan keinginan Selena balas jasa karena hidup menumpang, mengharuskannya untuk turut terlibat dalam pekerjaan konstruksi m

Matahari: Perjalanan Tanpa Misi

Judul Novel         : Matahari Penulis                : Tere Liye Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama Cetakan I            : Juli 2016 Cetakan II            : Agustus 2016 ISBN                    : 978-602-03-3211-6 Tebal buku          : 400 halaman Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orang tuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doctor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya. Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir. Ali sendiri punya rahasia kecil.Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan. Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adal